Judul: Negeri Van Oranje
Penulis: Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Annisa Rijadi, Rizki
Pandu Permana
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: 575 halaman
Buku ini membuat saya tertarik
pada awalnya karena direkomendasikan seorang teman yang editor, yang saya tahu
selera bagusanya akan buku bagus. Saya semakin tertarik ketika teman saya
berhasil meraih impiannya sekolah ke Belanda setelah membaca buku ini. Hingga
akhirnya diskonan dalam pameran buku kemarin membuat saya membulatkan tekad untuk
membeli buku ini dan membacanya.
Seperti yang diceritakan dalam
sinopsisnya, buku ini berisi tentang petualangan lima orang mahasiswa Indonesia
di Belanda. Mereka berlima sama-sama sedang mengambil gelar Master di
universitas yang berbeda di kota yang berbeda. Wicak, Geri, Daus, Banjar, dan
Lintang. Mereka berlima berangkat dari latar belakang yang berbeda namun
akhirnya bertemu karena kretek di stasiun Amersfoort ketika badai melanda.
Pertemuan yang akhirnya membawa
mereka pada petualangan di sekitar perjuangan anak-anak rantau di Belanda.
Bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan birokrasi dan kehidupan sosial di
Belanda, berjuang memenuhi tugas-tugas yang menumpuk, mencari tempat tinggal,
nasionalisme, sampai pada bagaimana anak-anak Indonesia ini dihadapkan pada
budaya Belanda di mana ganja, gay, alkohol, dan Red Light distric adalah hal yang mudah ditemui.
Pada awal buku ini, saya merasa kurang
mulus masuk dalam cerita. Dialognya terasa biasa, dan perpindahan beberapa
adegan berasa tidak mulus. Rasanya ada bagian-bagian di awal buku yang
kehilangan penanda perpindahan adegan dan itu membuat saya bingung, apakah ini
sekarang atau ingatan ke belakang atau sudah kembali lagi ke masa kini.
Dari buku ini saya juga baru
benar-benar menyadari perkembangan teknologi yang sangat cepat. Rasanya sangat
aneh ketika di dalam buku ini masih diceritakan para tokohnya melakukan update di Friendster. Hari gini pake Friendster. Tapi memang
begitulah setting ketika buku ini
dibuat. Sangat berbeda rasanya dengan saya baca Lima Sekawan waktu tahun 90-an,
rasanya tidak ada perbedaan tahun yang berarti saat itu.
Hal yang sangat menarik dari buku
ini menurut saya adalah informasinya. Informasi yang dikemas dan menjadi bagian
dalam cerita-cerita utama. Seperti cerita ketika Banjar harus mencari kerja dan
membutuhkan surat izin kerja, kemudian cerita itu diikuti dengan box yang
secara khusus menceritakan tentang bagaimana peraturan di Belanda dan
tahap-tahap apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan surat izin kerja tersebut.
Saya yakin ini adalah hal yang sangat berguna bagi para mahasiswa rantau yang
berangkat ke Belanda, seperti teman saya satu itu.
Box yang berisi informasi |
Selain itu juga banyak cerita
tentang sejarah dan acara-acara yang ada di Belanda. Seperti cerita tentang
sejarah Leiden ketika menceritakan tentang Lintang yang berkuliah di tempat
itu. Atau tentang tempat-tempat yang layak dikunjungi sekaligus dengan
harganya, atau festival-festival apa saja yang diadakan di Belanda.
Mambaca buku ini saya jadi merasa
bahwa Belanda adalah salah satu negara yang sangat ramah untuk Indonesia.
Dengan sejarah panjang Indonesia-Belanda, banyaknya orang Indonesia yang
tinggal di tempat itu, dan salah satu yang penting adalah mudahnya makanan
Indonesia ditemukan di Belanda. Saya yakin buku ini pasti membuat banyak orang
ingin melanjutkan sekolahnya ke Belanda, mengganti tujuan sekolahnya ke
Belanda, atau semakin yakin bahwa Belanda adalah pilihan yang tepat untuk
melanjutkan belajar.
Di sisi lain, ketika saya selesai
membaca buku ini saya mendapatkan perasaan yang sama dengan setelah saya membaca
buku 5cm. Sekelompok anak muda yang mengejar mimpi. Beberapa lelaki dengan
seorang perempuan yang menjadi idola di antara mereka dengan kisah cinta
bersegi-segi di dalamnya. Sekelompok orang yang pada akhirnya berhasil
mendapatkan apa yang mereka impikan, apa yang mereka kejar dan pada akhirnya life happily ever after, apalagi cerita
ini juga diakhiri dengan pernikahan antara Lintang dengan salah satu lelaki
dari geng Aagaban itu.
Jika mencari kisah, mencari
cerita, buku ini tidak cukup memberi kepuasan, Dee akan memberi lebih baik.
Tetapi jika ingin tahu tentang bagaimana belajar di luar negeri, bagaimana
hidup di luar negeri terutama di Belanda, Negeri van Oranje bisa menjadi buku
wajib yang informatif dan mudah dibaca karena dikemas dalam cerita.
Gambar ambil dari google |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar